Senin, 04 Oktober 2010

Tips Memilih Mainan untuk Anak




Senangnya melihat si kecil girang mendapatkan mainan. Tetapi pastikan keceriaannya tidak hilang ketika mainan yang ia punya justru membuatnya celaka. Ketika Anda membeli mainan atau peralatan untuk anak, ikutilah petunjuk-petunjuk berikut dari buku Pertolongan Pertama untuk Anak terbitan Dorling Kindersley ini :

Membeli Mainan
* Belilah mainan anak yang mempunyai tanda aman untuk usia tertentu, dan membeli dari sumber yang dapat dipercaya.
* Pastikan tidak ada ujung yang tajam, dan hindari semua yang terbuat dari plastik yang tipis dan kaku.
* Belilah cat atau krayon yang tidak beracun. Cari lambang non-toxic. Pastikan produk tersebut dari merek terpercaya dan ada nomor customer care yang bisa dihubungi.
* Jangan membeli mainan bekas yang mungkin dicat dengan cat yang mengandung timah hitam.
* Hindari mainan yang tidak dirancang untuk dimainkan oleh anak-anak kecil, perhatikan tanda peringatan di kemasannya.

Merawat Mainan
* Periksa mainan secara teratur dan singkirkan mainan yang sudah patah.
* Jangan mencampur baterai. Gantilah semua baterai pada saat yang sama. Jika tidak, baterai yang kuat akan membaut panas baterai yang lemah.
* Simpan mainan dalam kotak mainan. Mainan dapat menimbulkan kecelakaan atau cedera jika dibiarkan berserakan di lantai.

Bayi dan Anak Balita
* Lepaskan pita dari mainan anak.
* Periksa apakah mata, hidung, telinga, atau bel mainan anak Anda terlekat dengan kuat.
* Ikat mainan untuk tempat tidur bayi dengan tali yang sangat pendek.
* Singkirkan permainan atau mainan yang besar dari tempat tidur bayi segera setelah anak Anda bisa berdiri, karena dapat dipergunakan sebagai tempat pijakan untuk memanjat keluar.
* Jangan biarkan bayi mengunyah mainan yang berbulu karena bisa menyebabkan anak di bawah 1 tahun tersedak.
* Jangan pernah memberikan mainan yang tidak dianjurkan untuk usianya kepada anak yang masih kecil.

sumber : female.kompas.com

1 komentar:

Lenny mengatakan...

Bahan penyusun mainan juga harus diperhatikan keamanannya karena balita kerap memasukkan mainan ke mulutnya...

Posting Komentar