Jumat, 17 Desember 2010

10 Fakta Menarik Semifinal AFF 2010 : Philipina vs Indonesia



Semifinal leg 1 Piala AFF 2010, Philipina 0-1 Indonesia. Walau cuma menang tipis, Garuda masih menebar asa juara.

Philipina yang sekarang memang berbeda, mereka tangguh. Di laga semifinal pertama ini Indonesia dibuat kerepotan. Berita baik, kita masih bahagia karena sudah menggenggam keunggulan satu gol, semoga mampu dipertahankan bahkan ditambah di GBK lagi besok.

Seperti halnya di pertandingan 'Indonesia vs Malaysia', laga semifinal pertama ini juga menyajikan 10 kisah menarik.

1. Indonesia diwakili orang Indonesia, Philipina tidak.
Seluruh pemain Indonesia, termasuk Christian dan Irfan, menyanyikan lagu kebangsaan dengan sangat lantang.
Berbeda dengan Philipina, separuh pemainnya diam membisu ketika lagu kebangsaan mereka dikumandangkan. Mereka tidak hafal lagu kebangsaan sendiri, apakah benar kita melawan wakil negara Philipina?

2. Merah-putih lebih penting
Di kancah politik, SBY selalu dikelilingi bendera partai warna biru. Kali ini beliau dikelilingi suporter beratribut merah-putih, menghadapi negara berkostum biru.

Akhirnya SBY menanggalkan kemeja biru dan menyaksikan sang merah-putih mengalahkan si biru.

3. Bonus Rp. 2,5 miliar belum diterima pemain
Nurdin Halid menjanjikan bonus 2,5 miliar jika timnas mencapai semifinal. Tapi hingga laga Philipina vs Indonesia leg 1 berakhir, uang itu belum diserahkan. Nurdin menjamin akan langsung memberikan bonus itu usai semifinal kedua Minggu nanti. Jika lolos ke final, bonusnya akan bertambah lagi. Ini masih dipotong pajak gak ya?

4. Kado dari Firman yang berulang tahun. Mana kado untuknya?
Firman Utina baru saja berulang tahun. Dia tidak meminta kado macam-macam, justru Firman yang memberi kado spesial berupa assist cantik untuk Christian Gonzales. Namun Christian tidak balas menghadiahkan golnya untuk Firman,"Saya persembahkan gol ini untuk seluruh masyarakat Indonesia."

Sabar Firman, kado untukmu adalah gelar juara.
Berjuanglah untuk mendapatkan kadomu!

5. Suporter Indonesia memang berisik
Semangat tinggi suporter Indonesia tercermin dari dukungannya sepanjang laga. Namun riuh dukungan itu justru hampir membuat kita semua terdiam.

Gawang Markus hampir kebobolan karena komunikasinya dengan Maman tertelan teriakan suporter. "We love it, we love it!", kata kiper Philipina yang terkesima dengan aura suporter di GBK. Besok lagi, kita berisik pas Indonesia nyerang saja...hehe.

6. Para istri terancam tidak boleh menonton laga semifinal ke-2
Para suami, terutama yang punya istri muda, sekarang takut istri-istri mereka akan balas dendam. Ketakutan itu semakin menjadi karena di tim Philipina ada dua orang yang bisa jadi suami muda, Phil 'Younghusband' dan James 'Younghusband'.

7. Rio Ferdinand, dan sekarang Ryan Babel nimbrung di twitter
Rio sudah sibuk mengomentari kiprah Indonesia sejak laga pertama. Kini, Ryan Babel juga ikut membicarakan Indonesia, karena dia adalah teman semasa remaja Irfan Bachdim di akademi Ajax.

8. Betulkah Philipina akan dibantu Pacquaio?
Manny Pacquaio adalah petinju terhebat Philipina. Lewat twitternya, Ferdinand menilai Philipina butuh bantuan Pacquaio untuk membantu menembus pertahanan Indonesia.

Jika memang benar, kita tidak perlu minta bantuan Chris John, toh pemain-pemain Indonesia sudah pandai bertinju. 
Eh jangan ding, keep fair play!

9. Philipina kalah di lapangan, tapi menang di twitter
Masih dari arena perkicauan twitter, timnas Philipina menjadi topik yang paling dibicarakan. Kata 'Azkals', julukan timnas Philipina, menjadi trending topic dunia sesaat setelah pertandingan berlangsung.

Selain 'Azkals', nama unik 'Younghusband' juga masuk di urutan 6, disusul 'Christian Gonzales' dan 'Suyono'.

10.Kemenangan timnas yang ke 18 atas Philipina
Philipina sungguh membuat Indonesia harus berjuang. Dengan kerja keras dan semangat pantang menyerah, akhirnya Garuda berhasil mengamankan kemenangan pertama dan ke-18 atas timnas Philipina dari era tahun 1950, dimana AFF kala itu masih bernama turnamen Piala Tiger. (link)

Sumber

0 komentar:

Posting Komentar